Kamera analog merupakan salah satu jenis kamera yang memotret gambar menggunakan film.
Kamera ini tidak memiliki fungsi digital, sehingga dalam proses menghasilkan gambarnya perlu waktu yang cukup lama.
Mulai dari gambar dulu, kemudian disimpan dan mengalami yang namanya nanti “cuci cetak”.
Maka dari inilah, hasil pemotretan bisa dilihat.
Cara kerja kamera analog diperkenalkan pertama kali pada tahun 1980 dengan perusahaan pertama adalah Sony Mavica.
Sejarah Kamera Analog
Kamera ini populer dan berkembang sampai tahun 1984 dan kamera ini telah diproduksi oleh Canon.
Seperti penjelasan sebelumnya, kamera ini menggunakan film sebagai perekam gambarnya, dengan film negatif yang berwarna sebagai bahannya.
Kamera analog bersifat sensitif, artinya bisa menangkap gambar berbentuk garis.
Kamera analog mampu menangkap gambar yang berbentuk garis.
Hal tersebut sangat dibutuhkan dalam fotografi lantaran diperlukan untuk memotret secara manual.
Cara Kerja Kamera Analog
Cara kerja kamera analog bersifat manual, dengan merekam atau menangkap menggunakan film.
Gambar direkam dan disinari oleh sinar matahari yang kemudian dicetak pada sebuah kertas khusus.
Kertas khusus tersebut terkandung unsur mikro kapsul molekul yang memiliki sejumlah warna dasar, mulai dari warna hijau, merah, biru, dan kuning.
Dengan adanya komponen tersebut, maka cahaya akan secara otomatis terekspos dan memilih warna yang diinginkan.
Setelah proses pemilihan warna, barulah gambar bisa dicetak.
Jenis-jenis Kamera Analog
Berikut ini jenis-jenis dari kamera analog, diantaranya:
1. Kamera SLR (Single Lens Reflex)
Kamera ini terlihat seperti kamera SLR yang mana memberikan kenyamanan bagi pengguna dengan menawarkan lensa yang cukup akurat.
Jadi kamera ini mampu mengurangi kesalahan pada gambar saat pemotretan.
Kamera ini juga cukup akurat dalam pengaturan aperture, flash, maupun filter.
Apabila pada kamera ini ditekan, maka secara otomatis cermin akan berputar secara otomatis dan membuat film saat kamera terkena cahaya.
Kelebihan dari kamera SLR bisa dibawa kemana-mana dengan komponen yang tahan lama dan ringan.
Tidak menggunakan baterai dan hasil warna yang jelas.
Untuk kekurangan lebih ke mode otomatis, sehingga dalam pengambilan gambarnya perlu waktu dan cahaya yang tepat.
2. Kamera TLR (Twin Lens Reflex)
Kamera ini adalah jenis kamera yang berbentuk persegi panjang dengan memiliki dua mata yang mana mempunyai dua lensa ukuran sama.
Masing-masing lensa memiliki fungsi, dimana lensa pertama untuk melihat dan lensa kedua untuk pengambilan gambar.
Lensa depan atau disebut pertama bertugas untuk memproyeksikan gambar melalui cermin sampai dengan refleks.
Lensa pengambilan justru membuat gambar menuju ruang gelap hingga bidang film.
Gambar yang diambil hasilnya mungkin tidak sama dengan yang dilihat, dikarenakan adanya kesalahan dalam paralaks.
Kelebihan dari kamera analog TLR ini adalah untuk memotret gambar bergerak dengan cepat, sehingga cocok untuk foto candid.
Terdapat juga kekurangan, berupa hasil foto yang berbeda dengan apa yang dilihat dan bisa saja bentuknya terbalik.
Baca Juga: Spesifikasi Printer Epson L405
3. Kamera Rangefinder
Kamera ini memakai perangkat rangefinder atau pengintai.
Cara kerjanya menghubungkan dua viewfinder dan tidak mempunyai cermin refleks.
Sehingga fungsi dari dua viewfinder berbeda, vewfinder yang pertama berfungsi untuk melihat objek sementara viewfinder lainnya berfungsi untuk mengatur fokus pada lensa.
Kelebihan dari kamera ini adalah dapat menggunakan shutter speed yang lambat meski cahaya redup dan lensa maupun viewfinder ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan kamera SLR.
Kekurangan lebih ke hasil gambar dan tak berbeda dengan apa yang dilihat melalui viewfinder.
4. Kamera Point and Shoot
Kamera ini bekerja secara otomatis, dengan kecepatan rana, aperture, fokus, dan kecepatan film atau ISO sudah tidak dibutuhkan lagi.
Hal tersebut sudah diproses secara otomatis, sehingga mempunyai flash internal serta sistem pencahayaannya yang sesuai dengan kondisi cahaya.
Kamera mengalami kesalahan paralaks, untuk kelebihannya harganya lebih murah dan terjangkau.
Ukurannya kecil, sehingga mudah dibawa kemana-mana.
Kapasitas zoomnya sangat terbatas, dan juga tidak terdapat pengaturan manual alias bekerja secara otomatis.
5. Kamera Instant
Kamera ini bekerja dengan adanya reaksi bahan kimia pada film dalam kamera.
Hal tersebut membuat setiap gambar yang difoto akan menghasilkan gambar secara langsung, dan bisa dilihat maupun dicetak secara langsung.
Kemera ini, pertama kali dipopulerkan oleh Polaroid Corporation pada tahun 1960-an dengan memproduksi Kamera Polaroid.
Diketahui cara kerja kamera ini juga sangat simpel karena fotografer hanya mengarahkan kamera ke objek lalu memotretnya.
Kelebihan dari kamera ini adalah dalam proses pengambilannya maupun hasil cetaknya cukup mudah, dengan setiap pemotretan hanya mencetak satu foto dan sifatnya ekslusif.
Kekurangan dari kamera ini lebih ke hasil cetak ukuran kecil, diperlukan isi ulang kertas foto pada kamera, harga dari kertas foto juga mahal, kualitas gambarnya juga kurang bagus jika ditaruh di cahaya yang kurang pas.
Kelebihan dan Kekurangan Kamera Analog secara Umum
Kelebihan dari kamera ini adalah harga filmnya yang relatif murah dibandingkan dengan kamera digital padahal kualitas gambar yang dihasilkan sama.
Ukuran filmnya juga memakai film seluloid 35 mm sehingga cahaya bisa mengambil lebih banyak area pada gambar.
Kamera ini memiliki kualitas gambar yang bagus, selain itu juga jernih.
Hal tersebut yang tak dimiliki oleh kamera digital sekarang.
Kekurangan dari kamera ini adalah penggunaannya harus memahami dan menghafal beberapa peraturan dalam mengambil gambar.
Hasil gambar dan hasil cetak sedikit berbeda sehingga membutuhkan pengelolaan yang lebih lanjut.
Kesimpulan
Cara kerja kamera analog yaitu menangkap gambar melalui film secara manual dengan energi cahaya yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1980.
Harga dari kamera ini cukup murah namun hasil cetakan cukup berbeda dari hasilnya.